Pantai Karang Hawu terletak di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pantai ini merupakan salah satu pantai yang cukup terkenal di Sukabumi, Jawa Barat. Keistimewaannya adalah karang dan tebingnya yang menjorok ke laut merupakan ciri khas panorama alam di pantai ini. Selain itu tentu saja Pantai Karang Hawu memiliki panorama alam yang indah, udara sejuk, dan hamparan pasirnya yang luas dan lembut. Di tempat ini, pengunjung dapat melakukan aktivitas seperti surfing, berenang, dan memancing, atau hanya sekedar jalan-jalan dan duduk bersantai di atas pasir.
Disebut Pantai Karang Hawu karena di area pantai ini terdapat sebuah karang yang menjorok ke laut dan berlubang di beberapa bagiannya yang membentuk seperti tungku (= hawu dalam bahasa Sunda).
Konon, salah satu tebing itu merupakan tempat Nyai Roro Kidul (putri Prabu Siliwangi) mencemburkan diri ke laut karena frustasi dengan penyakit yang dideritanya. Setelah mencemburkan diri, akhirnya penyakit sang putri itu sembuh, tapi konsekuensinya sang putri harus tinggal di laut dan tidak bisa kembali ke bumi lagi. Sang putri itulah yang kemudian disebut Nyai Roro Kidul, penguasa laut selatan. Dan karang yang menjorok ke laut itu menjadi singgasana Nyai Roro Kidul, penguasa Laut Selatan.
Pada beberapa cekungan batu karang itu terdapat genangan air yang jernih. Banyak para pengunjung yang memanfaatkan air itu untuk mandi atau membasuh mukanya karena hal itu diyakini dapat membawa berkah. Bahkan tak sedikit pengunjung yang sengaja memasukan air tersebut ke dalam botol untuk dibawa pulang.
Tak jauh dari bibir pantai juga terdapat dua pegunungan yang nampak asri, yaitu Pegunungan Winarum dan Pegunungan Rahayu. Untuk menuju puncak pegunungan itu, pengunjung harus berjalan kaki melalui jalan setapak. Selama pendakian pengunjung juga dapat menikmati indahnya suasana pantai dari ketinggian.
Di puncak Pegunungan Winarum tersebut, terdapat makam dan petilasan yang dikeramatkan, yaitu makam Syeh Hasan Ali, seorang ulama besar dan cukup terkenal di daerah Sukabumi. Pada zaman dulu di bukit ini juga pernah dijadikan tempat pertemuan 40 ulama besar dalam mengatur strategi penyebaran agama Islam di daerah selatan Sukabumi. Selain itu, terdapat juga sebuah rumah yang dipercaya sebagai tempat persinggahan penguasa laut selatan (Nyai Roro Kidul) beserta dayang (pembantu) setianya.
Kemudian di puncak Pegunungan Rahayu terdapat makam seorang tokoh penyebar agama Islam yang bernama Raden Dikudratullah dan Raden Cengkal, keduanya adalah keturunan dari Sunan Gunung Jati.