Hiruk pikuk di sekitar kegiatan atau kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS), sebagaimana halnya dalam kunjungan dua hari Presiden Barack Obama ke Jakarta kali ini, tidak lepas dari amatan para pria berjas hitam, berkacamata gelap, dan berbadan tegap yang setia menyertai sang presiden. Mereka adalah agen-agen pilihan yang bernaung di bawah Presidential Protection Details (PPD) yang merupakan unit dari US Secret Service (USSS). Mereka menjadi perisai hidup Presiden AS dari kemungkinan serangan.
Presiden AS, dalam sejarah keberadaan negara itu, sudah beberapa kali menjadi target serangan. Sejak tahun 1960-an, misalnya, Presiden John F Kennedy (terbunuh), Gerald Ford (dua kali diserang, tetapi tidak terluka), dan Ronald Reagan (mengalami luka serius) telah menjadi korban saat tampil di depan umum. Bahkan, setiap hari Presiden AS menghadapi berbagai macam ancaman pembunuhan, baik ancaman jenis konvensional, seperti penembakan seperti yang dialami Presiden Ronald Reagan dan John F Kennedy, maupun ancaman pembunuhan yang disampaikan lewat telepon serta surat. Obama, misalnya, yang menjadi presiden kulit hitam pertama AS, sehari bisa mendapat ancaman sampai 300 kali.
Alasan para pelaku beragam. Majalah Commando edisi April 2010 melaporkan, para pelaku ada yang bermotif kedongkolan secara politik terhadap sang presiden, tetapi ada pula yang karena gangguan seksual seperti yang dilakukan seorang homoseksual di Washington. Ia bermaksud membunuh Presiden Ronald Reagan hanya agar bisa dijebloskan kembali ke penjara. Usut punya usut, rupanya ia sangat merindukan kekasih sesama jenisnya yang masih mendekam di penjara.
Secret Service dengan semboyannya Worthy of Trust and Confidence (Layak Dipercaya dan Diandalkan) merupakan satu-satunya lembaga dengan tugas dan tanggung jawab unik. Sejak dibentuk pada 5 Juli 1865, tidak ada kata santai bagi Secret Service dalam tugas sebagai perisai Presiden AS.
Uniknya, lembaga itu awalnya tidak dibentuk sebagai pengawal presiden. Secret Service merupakan lembaga penegak hukum federal yang merupakan bagian dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS. Para anggotanya dibagi antara Agen Khusus dan Divisi Berseragam. Hingga 1 Maret 2003, Secret Service merupakan bagian dari Departemen Keuangan. Lembaga itu kini memiliki dua bidang tanggung jawab yang berbeda. Pertama, peran keuangan yang meliputi misi seperti mencegah dan menginvestigasi pemalsuan mata uang AS dan surat-surat berharga serta penyelidikan penipuan besar. Kedua, peran keamanan, yaitu memastikan keselamatan pemimpin nasional saat ini dan mantan presiden serta keluarganya, seperti presiden, mantan presiden, wakil presiden, dan calon presiden AS.
Tanggung jawab awal Secret Service adalah menyelidiki kejahatan yang berkaitan dengan Departemen Keuangan dan kemudian berkembang menjadi bagian intelijen dalam negeri dan badan kontra-intelijen. Banyak misi badan itu kemudian diambil alih oleh lembaga seperti FBI, ATF, dan IRS.
Misi investigasi utama Secret Service adalah untuk menjaga sistem pembayaran dan keuangan AS, hal ini antara lain mencakup kejahatan yang melibatkan penipuan oleh lembaga keuangan, penipuan komputer dan telekomunikasi, dokumen-dokumen identifikasi palsu, transfer dana elektronik, dan pencucian uang.
Namun, setelah pembunuhan Presiden William McKinley tahun 1901, Kongres mengarahkan Secret Service untuk melindungi Presiden AS. Saat ini, Secret Service secara hukum berwenang untuk melindungi presiden, wakil presiden, presiden dan wakil presiden terpilih; keluarga langsung dari individu-individu yang telah disebut pada poin terdahulu; serta mantan presiden dan pasangan mereka sepanjang hidupnya, kecuali jika pasangan itu menikah lagi. Tahun 1997, undang-undang membatasi perlindungan USSS untuk mantan presiden hanya untuk jangka waktu tidak lebih dari 10 tahun sejak mantan presiden meninggalkan Gedung Putih; anak-anak dari mantan presiden sampai usia 16 tahun atau 5 tahun setelah masa jabatan presiden habis; mantan wakil presiden sampai 6 bulan setelah jabatan berakhir (Sekretaris Keamanan Dalam Negeri dapat memperpanjang waktu perlindungan); serta keluarga mantan wakil presiden sampai 6 bulan setelah masa jabatan berakhir.
Kisah heroik
Peristiwa pembunuhan Kennedy menyimpan kisah tentang keberanian seorang agen Secret Service, Clint Hill, yang melindungi Nyonya Kennedy. Hill berada dalam kendaraan di belakang limusin Presiden John F Kennedy saat penembakan terjadi. Saat penembakan berlanjut, Hill melompat dari kendaraannya yang sedang melaju ke bagian belakang mobil kepresidenan yang juga terus bergerak untuk memandu Nyonya Kennedy menuju ke jok belakang mobil. Dia kemudian melindungi Presiden dan Ibu Negara dengan tubuhnya sampai mobil itu tiba di rumah sakit.
Meski mereka merupakan orang-orang pilihan yang telah melewati proses seleksi dan latihan ketat yang memakan waktu berbulan-bulan di markas besar USSS, mereka tetap manusia yang tidak luput dari kesalahan. Kasus kecolongan beberapa kali terjadi, di antaranya ada yang fatal, seperti yang menimpa John F Kennedy itu.
Kasus paling akhir yang sangat memalukan adalah penyusupan yang dilakukan oleh pasangan Michelle dan Tareq Salahi pada acara jamuan makan malam yang diadakan Presiden Obama untuk tamunya, Perdana Menteri India Manmohan Singh, beberapa waktu lalu. Pasangan itu dengan leluasa menghadiri acara makan malam tersebut, lalu bersalaman, berfoto-foto dengan tampang riang bersama Obama, kemudian mengunduh foto-foto tersebut di laman mereka di Facebook. Padahal, mereka merupakan tamu tak diundang yang hanya ingin terkenal.