Setelah kita tahu apa dan bagaimana CMS, selanjutnya kita lihat penyedia jasa CMS yang bisa kita manfaatkan di jagat maya ini. Tentunya masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, kita lihat yuk…
WordPress
Kali ini, kita akan berkenalan dengan engine blog terpopuler saat ini, WordPress. Aplikasi ini berbasis PHP dan MySQL dan sangat mudah disetup dan digunakan, sehingga menjadi pilihan bagi mereka yang menggunakan engine blog sendiri (tidak menggunakan layanan seperti Blogger). Blog ini juga berbasis WordPress (hosting di BlogZor.com). Kita juga bisa mendapatkan hosting WordPress gratis di wordpress.com.
Fitur WordPress antara lain:
* Blog, comment, permalink
* Blogroll
* RSS/Atom Feed
* Static Page
* Trackback dan Ping
* Theme dan Plugin
* WYSIWYG Editor
* Tagging
* File Upload/Attachment
* Spam Filter (Akismet)
* Export/Import
Drupal
CMS ini pertama kali ditulis oleh Drys Buytaert sebagai aplikasi bulletin board. Di tahun 2001, Drupal menjadi aplikasi open source. Nama Drupal diambil dari bahasa Belanda, Druppel, yang berarti drop (menetes). Drupal menggunakan PHP dan database MySQL/PostgreSQL. Drupal dikenal sebagai CMS yang simpel, elegan, dan mempunyai banyak fasilitas/fitur bulit-in, antara lain:
* Multi Domain Website
* Blog
* Comments
* Forum
* Poll
* RSS
* Aggregator
* Search Engine Friendly (SEF) URL
Situs Planet IIP dibangun menggunakan Drupal. Dibandingkan Mambo/Joomla!, Drupal mempunyai keunggulan pada kelengkapan fitur, ukuran aplikasi yang lebih kecil, dan fleksibilitas (multidomain, SEF, PostgreSQL). Sedangkan Mambo/Joomla! mempunyai keunggulan pada komunitas yang (sementara ini) lebih besar, sistem templating yang lebih fleksibel, instalasi yang lebih mudah, dan modul administrasi yang lebih mudah digunakan.
Mambo/Joomla
Mambo, sebuah CMS yang cukup populer di Indonesia. CMS ini pertama kali dibuat oleh perusahaan Miro dari Australia tahun 2000. Berawal dari proyek open source, Miro mengambil alih pada tahun 2002 dan menjadikannya produk proprietary. Source code versi terakhir dilanjutkan oleh komunitas dan disebut Mambo CMS atau Mambo OS (Open Source). Tahun 2005, Miro mencoba menarik komunitas Mambo CMS untuk bergabung kembali. Mambo versi komersial berganti nama menjadi Jango, dan versi open source kembali disebut Mambo. Namun, pembentukan Mambo Foundation untuk menangani Mambo menjadi kontroversi di kalangan komunitas yang berujung pada keluarnya seluruh tim pengembang Mambo pada saat itu untuk membuat proyek baru bernama Joomla!. Mambo sendiri terus berlanjut dengan tim pengembang yang baru.
Instalasi Mambo cukup mudah, namun sebelumnya diperlukan instalasi PHP dan MySQL database. Selanjutnya, instalasi Mambo dapat dilakukan dengan mengekstrak file hasil download lalu mengaksesnya menggunakan browser. Bagi mereka yang awam dengan PHP/MySQL jangan khawatir, karena kebanyakan hosting menyediakannya secara default. Banyak pula hosting yang menyediakan fasilitas installer untuk CMS populer (fantastico) sehingga kita cukup memasukkan lokasi instalasi, password administrator dan nama database. Lebih lanjut mengenai Mambo 4.5.x/Joomla 1.x bisa dibaca penjelasan selanjutnya….